-->

Bapak Pramuka Indonesia - Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Sri Sultan Hamengkubuwono IX merupakan tokoh yang sangat penting dalam pergerakan kemerdekaan negara Indonesia. Tapi tidak hanya itu, beliau juga merupakan orang yang berperan besar dalam perkembangan Gerakan Pramuka. Karena peran yang besar itu, beliau diangkat menjadi Bapak Pramuka Indonesia. Pada artikel kali ini kita akan membahas secara ringkas sebenarnya siapa Bapak Pramuka Indonesia ini.

Siapa Sri Sultan Hamengkubuwono IX?

Sri Sultan Hamengkubuwono IX lahir di Yogyakarta pada tanggal 12 April 1912 dengan nama Gusti Raden Mas Dorojatun. Beliau merupakan anak ke sembilan dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII. Semasa kecil beliau hidup terpisah dari kemewahan keraton agar bisa mendapatkan pendidikan yang baik. Beliau diasuh oleh kaluarga Mulder yang merupakan keluarga dari salah satu kepala sekolah Belanda.

Hamengkubuwono IX menerima pendidikan dasar dan menengah di sekolah-sekolah Belanda. Beliau bahkan juga melanjutkan ke Leiden university di Belanda antara tahun 1936 dan 1939. Namun beliau tidak menyelesaikan pendidikannya secara penuh karena harus kembali ke Indonesia (Hindia Belanda pada saat itu) karena situasi politik dunia yang sedang tidak menentu.

Pada tanggal 18 Maret 1940, beliau diangkat menjadi sultan menggantikan ayahnya dengan nama Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Beliau berkuasa sebagai sultan dari tahun 1940 sampai 1988 yang menjadikannya salah satu Sultan Yogyakarta yang paling lama memerintah. Bahkan saat di masa pendudukan Jepang beliau tetap diberikan kewenangan untuk menjadi seorang penguasa otonom di wilayahnya.

Peran Hamengkubuwono IX dalam Pramuka

Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam kepramukaan dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Gelar ini secara resmi diberikan kepada beliau dalam Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka tahun 1988 di Dili. Beliau mendapatkan gelar ini karena jasanya yang sangat besar dalam perkembangan pramuka yang sebelumnya terpecah sampai disatukan ke dalam satu wadah Gerakan Pramuka.

Hamengkubuwono IX sudah mulai aktif dalam dunia Pramuka sejak usia beliau masih muda. Beliau adalah yang mengusulkan nama Pramuka yang diambil dari bahasa Jawa yaitu poromuko yang artinya adalah pasukan terdepan. Kata Pramuka ini kemudian dijabarkan menjadi "Praja Muda Karana" yang artinya adalah "Jiwa Muda yang Suka Berkarya".

Sebelum Pramuka menjadi sebuah kesatuan dalam organisasi Gerakan Pramuka, terdapat banyak organisasi kepanduan yang berbeda dan terpecah. Hamengkubuwono IX adalah salah satu tokoh yang berusaha untuk melebur semua organisasi kepanduan ini menjadi satu. Sampai akhirnya pada 20 Mei 1961 presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 yang menyatakan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ada di Indonesia.

Prestasi, Inovasi, dan Kebijakan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam Pramuka 

Pada tanggal 14 Agustus 1961 secara resmi Gerakan Pramuka di perkenalkan kepada publik. Hamengkubuwono IX pada saat itu mendapatkan kehormatan untuk menerima Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno. Beliau kemudian menjadi Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) yang pertama. Tidak hanya itu beliau juga menjadi Ketua Kwarnas Pramuka selama empat periode berturut-turut selama sekitar 13 tahun dari 1961 sampai 1974.

Selain mengusulkan nama Pramuka, Hamengkubuwono IX juga menyumbangkan banyak ide untuk kepramukaan. Kode Kehormatan Pramuka yaitu Trisatya dan Dasadarma mendapatkan banyak pengaruh dari beliau. Selain itu warna seragam Pramuka yaitu cokelat muda untuk atas dan cokelat tua untuk bawahan ditetapkan oleh beliau dan masih berlaku hingga saat ini.

Hamengkubuwono IX sangat aktif untuk mendorong penyelenggaraan kegiatan besar seperti Perkemahan Wirakarya. Beliau juga mempromosikan Gerakan Tabungan Pramuka untuk memperluas jangkauan Pramuka ke daerah-daerah yang terpencil. Selain itu beliau juga mengusulkan program pendidikan untuk para pembina Pramuka termasuk kursus dasar dan mahir.

Hamengkubuwono IX mendapatkan Bronze Wolf Award yang merupakan penghargaan tertinggi dari World Organization of The Scout Movement (WOSM) pada tahun 1973. Tidak hanya itu pada tahun 1972 beliau juga mendapatkan penghargaan Silver World Award dari Boys Scout of America. Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya yang sangat besar dalam kepramukaan. 


Dari sini kita harusnya tau bagaimana kiprah beliau dalam perkembangan pramuka Indonesia. Beliau memang layak untuk mendapatkan gelar sebagai Bapak Pramuka Indonesia karena kontribusinya yang masih bisa kita rasakan sampai saat ini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita semua.

LihatTutupKomentar