Lambang World Organization of the Scout Movement (WOSM)
Sejarah Singkat Lambang WOSM
Baden-Powell, sang pendiri gerakan pramuka, menggunakan lambang fleur-de-lis (lili putih) sebagai simbol kepanduanyang memiliki makna menunjukkan arah utara. Pada perkemahan yang dilaksanakan di Brownsea Island tahun 1907, Baden-Powell memberikan lencana berbentuk fleur-de-lis kepada peserta, kemudian memasukkannya ke dalam buku Scouting for Boys (1908). Saat itu simbol ini sempat dianggap terlalu melambangkan militer, namun Baden powll menegaskan bahwa bunga lili adalah simbol kemurnian dan perdamaian sehingga pada 1909, lambang ini mulai digunakan dalam buku dan peralatan kepanduan.Pada tahun 1909, dua bintang lima titik ditambahkan di sisi lambang untuk mencegah peniruan. Lalu pada Jambore Dunia Pertama tahun 1920 di Olympia, London, konsep persatuan gerakan kepanduan dunia mulai muncul, tetapi belum ada organisasi atau logo resmi internasional. Baru di tahun 1924 Komite Internasional Kepanduan (International Committee) dibentuk untuk mengatur pertemuan antarnegara, namun masing-masing negara masih memakai logo sendiri.
Pada periode selanjutnya anggota pandu dunia merasa perlu adanya sebuah logo resmi yang menjadi identitas yang diakui oleh seluruh dunia sehingga pada tahun 1939, sebagai Direktur WOSM, J. S. Wilson memperkenalkan lambang internasional pertama: fleur-de-lis perak dengan latar berwarna ungu yang dikelilingi oleh lingkaran yang mencantumkan nama lima benua. Badge ini awalnya hanya diperuntukkan bagi anggota komite internasional dan staf biro WOSM. Selanjutnya di tahun 1955 pada World Scout Conference di Kanada, lambang resmi WOSM diperkenalkan: sebuah fleur-de-lis putih di atas latar ungu, diapit tali melingkar dengan simpul mati di bawah. Desain ini dibuat untuk menegaskan kesatuan semua anggota dan digunakan di seluruh dunia.
Standarisasi resmi dan perlindungan simbol dilakukan dalam World Scout Conference ke-22 tahun 1969 di Helsinki, Finlandia. Dalam konferensi ini ditetapkan identitas visual lambang WOSM, serta menerapkan sistem perlindungan hak cipta dan pemberian lisensi atas penggunaannya.
Kiasan Lambang WOSM
1. Fleur-de-lis (Bunga lili)
Bentuk fleur-de-lis dipilih karena menyerupai penunjuk arah utara pada kompas yang menyimbolkan kemampuan seorang Pramuka menunjukkan “arah yang benar” dalam kehidupan. Selain itu, tiga ujung kelopak bunga pada fleur-de-lis menggambarkan tiga poin janji Pramuka.
2. Dua Bintang
Dua bintang melambangkan anggota Pandu/ Pramuka selalu berupaya untuk dapat memberi penerangan dan menolong dalam truth (kebenaran) dan knowledge (pengetahuan).
3. Lingkaran Tali dengan Ujung Simpul Mati
Lingkaran tali yang diikat dengan simpul mati melambangkan persatuan, persahabatan, dan ikatan yang menyatukan gerakan Pramuka di seluruh dunia.
4. Warna Putih dan Ungu (Royal Purple)
Warna putih pada motif utama melambangkan kemurnian atau kesucian, sedangkan warna ungu (royal purple) yang sering hadir pada latar/bingkai lambang dianggap melambangkan kepemimpinan, layanan, dan martabat.
WOSM memiliki slogan yang terkenal yaitu Creating a Better Borld atau menciptakan dunia yang lebih baik. Namun dala, Surat Edaran nomor 0334-00-J tertanggal 15 Agustus 2024, Kwarnas menyampaikan informasi dan himbauan berkaitan dengan pergantian logo WOSM secara resmi dan slogannya diganti menjadi Ready For Life atau siap untuk kehidupan. Berikut adalah detail perbedaan bentuk logonya.
Sampai di sini harusnya kita sudah tahu kalau lambang Pramuka Dunia bukan hanya sekadar gambar tanpa makna. Lambang ini memiliki makna dan kiasan yang mendalam di dalamnya. Dengan memahami kiasan di baliknya, kita tidak hanya mengenakan sebuah tanda, tetapi juga membawa serta warisan sejarah, semangat kebersamaan, dan komitmen untuk menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik. Sebagai anggota pramuka kita harus bangga ketika menyematkan logo ini sebagai identitas kepramukaan kita.
Kata Kunci:
Lambang Pramuka Dunia
Logo Pramuka Pandu